Seputar Masjid Agung Sunan Ampel dan Sejarahnya
Masjid Agung Sunan Ampel sudah terkenal menjadi tujuan masyarakat dalam wisata religi. Dalam hal ini, Pemkot Surabaya telah menetapkan Masjid Sunan Ampel sebagai tempat wisata religi sejak tahun 1972.
Lokasi Masjid Sunan Ampel berada di Jl. Masjid Ampel No. 53, Kel. Ampel, Kec. Semampir, Surabaya. Letak masjid ini sekitar 9 km dari Taman Bungkul Surabaya.
Sejarah Masjid Sunan Ampel
Masjid Agung Sunan Ampel akrab disebut sebagai Masjid Ampel ini dibangun pada tahun 1421 oleh pendirinya yakni Sunan Ampel. Dalam pembangunan masjid ini, Sunan Ampel dibantu oleh kedua sahabatnya, yaitu Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji beserta para santrinya.
Kedatangan Sunan Ampel tersebut tidak lepas dari perintah Raja Brawijaya yang memerintahkannya untuk menyebarkan ajaran agama Islam di Pulau Jawa. Dalam hal ini, Sunan Ampel mendapatkan perintah khusus untuk memperbaiki moral kawula Majapahit dan para bangsawan.
Karena Sunan Ampel menyanggupi perintah Raja Brawijaya tersebut, lantas beliau diberi tanah seluas 12 hektar yang berada di Ampel Denta atau kota Surabaya ini.
Hal inilah yang juga mendasari kompleks Masjid Sunan Ampel mengalami perluasan hingga beberapa kali. Pada perluasan pertama dilakukan oleh Adipati Aryo Cokronegoro. Beliau menambahkan bangunan yang letaknya di utara masjid.
Lalu, pada tahun 1926 Adipati Regent Raden Aryo Nitiadiningrat memperluas lagi bangunan masjid menjadi ukuran 22,70 x 50,55 meter. Hingga kini, kompleks masjid memiliki luas sekitar kurang lebih 4000 m2.
Tentang Masjid Sunan Ampel
Melihat kepopuleran Masjid Agung Sunan Ampel yang dijadikan sebagai tujuan wisata religi, pastinya warga luar kota Surabaya penasaran mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masjid ini. Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, berikut kami berikan informasi mengenai Masjid Sunan Ampel.
1. Gaya Arsitekturnya
Masjid Sunan Ampel memiliki desain dengan gaya arsitektur Jawa Kuno dengan sentuhan nuansa Arab. Selain itu, gaya arsitektur Masjid Ampel juga dipengaruhi oleh budaya lokal dan Hindu-Buddha.
Pada bangunan masjid ini terdapat 16 tiang dari kayu jati. Sedangkan pada bagian pintunya didesain dengan arsitektur arab dan dibentuk secara melengkung.
Pada bagian atap Masjid ini telah mendapat pengaruh arsitektur Majapahit, yaitu berupa atap tajug dengan bentuk limas bujur sangkar. Atap tajug ini disimbolkan sebagai gunung dan dianggap sebagai tempat suci.
Adapun di bagian ornamen-ornamen yang berada di kompleks Masjid Agung Sunan Ampel diadopsi dari kesenian tradisional Jawa.
2. Fasilitas yang Tersedia
Selain sebagai tempat beribadah umat Islam, di masjid ini jamaah juga dapat melakukan zikir dan ziarah ke makam Sunan Ampel. Di sepanjang jalan menuju kompleks masjid, para pengunjungnya akan melewati lorong-lorong panjang Kampung Arab.
Di lorong sepanjang jalan menuju masjid terdapat toko-toko yang menjual beragam pernak-pernik Islami dan berbagai kuliner khas Timur Tengah.
3. Daya Tariknya
Daya tarik Masjid Sunan Ampel yaitu terdapat makam dan sumur makam Sunan Ampel di bagian kompleks masjid. Di sana pengunjung akan menjumpai makam Sunan Ampel yang dikelilingi oleh tembok setinggi 2,5 meter.
Pada makam tersebut tidak hanya tempat Sunan Ampel dimakamkan, melainkan juga tempat istri dan lima kerabat Sunan Ampel dimakamkan.
Sementara itu, di bagian belakang masjid terdapat sumur yang pada waktu itu digali oleh Sunan Ampel beserta para pengikutnya. Sebagian besar masyarakat mempercayai air tersebut sama seperti air zamzam yang ada di Mekah.
Mengetahui berbagai informasi dan daya tarik masjid ini, bisa Anda jadikan sebagai opsi wisata religi di Surabaya. Wisata religi di Masjid Agung Sunan Ampel sampai saat ini tidak pernah sepi pengunjung yang ingin berziarah.